Pembelian Alat dan Bahan Baku Membuat Kue Dan Roti
Ada baiknya, sebelum proses produksi, Anda melakukan survei harga terlebih dahulu di berbagai toko bahan baku kue dan roti. Tanyakan kepada teman atau orang yang lebih tahu toko yang menjual bahan dengan harga relatif murah tapi kualitasnya tetap terjamin. Akan lebih baik jika Anda langsung membelinya di pasar besar atau suplier pertama karena harganya pasti jauh lebih murah dibanding membeli di toko kecil. Usahakan untuk membeli dalam jumlah banyak karena harganya akan lebih murah dan dapat menghemat ongkos transportasi. Sementara itu, untuk pengadaan alat dan bahan, Anda bisa saja membeli peralatan second. Tapi, pastikan kualitasnya masih bagus, dan yang terpenting mudah digunakan serta hemat listrik atau gas.Kue dan roti adalah jenis makanan yang tidak tahan lama. Untuk menyimpannya, Anda membutuhkan sebuah etalase khusus. Dalam etalase ini, roti dan kue bisa bertahan maksimal 3 hari. Etalase semacam ini bisa diperoleh di perusahaan-perusahaan yang memproduksi berbagai peralatan dan perlengkapan toko.
Beberapa alat sederhana yang sangat dibutuhkan jika Anda ingin membuka usaha ini antara lain adalah stand mixer, blender (1,5 L), microwave, microwave (800 watt), oven toaster, teflon presto (24 cm), kompor gas, lemari es (172 L), frypan, loyang, saucepan (16 cm), peralatan masak (bermacam bentuk sodet), dan panci.
Jika membuka usaha atau display di rumah, Anda memerlukan etalase yang bisa dibeli dengan harga sekitar Rp1.500.000,-. Jika usaha Anda sudah besar dan membutuhkan tempat penyimpanan yang juga besar, Anda bisa membeli etalase khusus dengan pengatur suhu. Untuk produksi berkapasitas besar membutuhkan alat yang berkapasitas besar pula. Anda dapat membeli mixer second berkapasitas besar. Selain itu, oven gas dengan kapasitas 8 loyang sekaligus juga harus disediakan.
Tempat dan Pemasaran
Jika Anda belum mempunyai tempat penjualan, Anda dapat saja menitipkan kue atau roti buatan Anda tersebut di toko-toko dengan sistem bagi hasil. Misalnya, dari harga Rp1.000,- untuk satu potong kue atau roti yang Anda patok, pemilik toko mungkin akan menjualnya dengan harga Rp1.300,- atau Rp1.500,-. Atau, Anda juga bisa memakai dua cara sekaligus, yaitu terus menitipkan produksi Anda di toko-toko dan juga membuka outlet di rumah. Dengan demikian, jika di satu tempat sedang sepi, masih ada peluang ramai di tempat lain.
Tapi, mengingat konsumen kue dan roti tidak terbatas usia maka di rumah pun Anda bisa membuka outlet sederhana dengan target pasar utama adalah tetangga sekitar. Anda bisa menawarkan kue dan roti saat arisan, pengajian, atau pertemuan RT dengan harga perkenalan yang relatif murah. Setelah itu, Anda bisa menerima pesanan snack kotak—berisi berbagai jenis kue dan roti—dengan harga terjangkau tapi dengan mutu dan rasa yang tetap terjaga.
Penetapan Harga
Harga yang Anda tetapkan tidak hanya ditentukan berdasarkan harga bahan dan isi kue, tetapi juga berdasarkan waktu dan tingkat kesulitan pengerjaannya. Misalnya, jika Anda membuat kue tart untuk ulang tahun atau pernikahan, keterampilan Anda dalam menghias kue juga patut diperhitungkan meskipun harga bahan bakunya tidak begitu besar.
Tip & Trik Usaha Kue Dan Roti
- Jika Anda membuka usaha kue atau roti, usahakan jangan hanya menjual satu jenis kue atau roti saja sehingga ketika harga dasar satu jenis kue naik, kita dapat beralih mengandalkan hasil penjualan produk lain di samping menaikkan harga.
- Jika belum mampu berpromosi dengan modal besar, seperti memasang iklan di media massa, Anda bisa berpromosi melalui hal-hal sederhana, seperti menempatkan nama usaha, nomor telepon, dan alamat Anda di setiap plastik atau kotak tempat kue dan roti yang Anda jual. Dengan demikian, orang yang sudah merasakan kue buatan Anda dan tertarik untuk memesan, dapat dengan mudah menghubungi Anda.
- Nama dan alamat ini bisa dicetak menjadi stiker yang ditempelkan di setiap kemasan. Hal ini memang memerlukan biaya cukup besar tapi pasti akan lebih hemat dan tepat sasaran dibandingkan beriklan di media massa yang harus membayar ratusan ribu rupiah. Contoh Anda mendapat pesanan sebanyak 500 kotak, akan ada minimal 500 orang yang mengetahui keberadaan usaha Anda dan merasakan kue buatan Anda.
- Jika kue yang Anda jual adalah kue kering yang bisa bertahan cukup lama, jangan lupa menyantumkan tanggal kapan kue itu akan kadaluwarsa—menurut perkiraan Anda sendiri.
- Anda bisa meningkatkan kemampuan dengan banyak membaca resep dan trik pembuatan kue dan roti. Atau, jika Anda mau, sediakan waktu khusus untuk mengikuti kursus membuat kue yang sekarang banyak diadakan. Dari situ, Anda bisa belajar bagaimana menyiasati adonan yang gagal agar tidak terbuang atau membuat kue yang sudah terlanjur jadi tapi ternyata terlalu matang atau gosong.
- Jika sudah banyak pesanan, Anda tentu tak bisa menangani semuanya sendiri. Anda bisa mempekerjakan karyawan yang bisa digaji tetap per bulan, atau berdasarkan banyak sedikitnya pesanan. Jika Anda saat ini sudah memiliki pramuwisma (pembantu rumah tangga), Anda juga bisa memintanya membantu dengan tambahan gaji atau persenan.
Profil Usaha Kue Dan Roti : Ferry Bakery
Terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak membuat Ferry Nurdin terpuruk. Berbekal pengalaman, usaha, dan kerja kerasnya selama puluhan tahun menjadi pegawai di perusahaan roti, PHK malah membuatnya kreatif membuka usaha sendiri. Kini, usaha roti dan kue yang dirintisnya telah beromset Rp45.000.000,- per bulan dan mampu menghidupi keluarga beserta 10 karyawan yang tinggal di rumahnya.Maret 1997, dengan pesangon Rp1.600.000,- yang didapatnya, ia membeli alat-alat dan mengontrak rumah sebagai tempat usahanya. Setiap hari, ia bangun pukul 2 dini hari dan membuat donat sebanyak 4 kilo per hari bersama istrinya, yang kemudian ia antar dengan berjalan kaki ke kios-kios di pasar pada pukul 6 pagi. Siangnya, ia membuat roti yang sorenya ia antar lagi ke pasar. Semua ini ia jalani selama 2 tahun.
Di tahun 1999, ayah 2 anak ini dapat membeli sepeda seharga Rp35.000,- yang memudahkannya untuk mengantar dagangan. Tahun 2003, akhirnya ia berhasil membeli sepeda motor. Tahun 2003 Ferry membeli rumah secara mencicil di Beji, Depok yang ia tempati sampai sekarang. Sambil masih tetap mengantarkan kue-kuenya ke kios di pasar, dengan bantuan dua pegawai ia membuka usaha dan menjual dagangannya sendiri di rumah.
Rumahnya yang terletak jauh di dalam gang tidak membuat usahanya sepi. Setiap hari orang tak pernah berhenti mampir dan membeli kue-kue dan rotinya. Ini karena harga yang ditawarkan Ferry termasuk murah, tanpa mengurangi rasa dan kualitas.
Melihat ramainya toko, sekarang ada sekitar 10 orang yang menitipkan barang mereka di tokonya. Dari kue-kue titipan ini Ferry cuma mengambil untung Rp100,- per buah. Tapi, bagaimanapun ia merasa senang karena bisa membantu orang lain dan dagangannya tampak semakin ramai.
Ferry dikenal sebagai pengusaha roti yang serba bisa. la bercerita bahwa kemampuannya membuat kue tart ulang tahun dan pengantin, ia pelajari secara otodidak di tempatnya bekerja dulu. Setiap malam ia mempelajarinya sendiri karena pembagian karyawan di divisinya masing-masing tidak memudahkan Ferry untuk belajar. Ia melakukannya karena memang senang membuat dan menghias kue.
Tidak seperti pengusaha lain, Ferry bahkan bisa membuat adonan yang gagal atau roti yang hangus menjadi roti cantik yang tak kalah enak dan laku terjual. Semua karena niat dan pengalamannya membuat roti. Alat-alat yang ia gunakan pun kebanyakan merupakan alat lama seperti oven gas, serta mixer dan etalase berpenghangat yang ia beli dari tangan kedua.
Di outlet rumahnya ada berbagai macam kue dan roti produksinya sendiri, antara lain bolu marmer, bolu pandan, bolu keju, donat keju, lapis surabaya, black forrest, tart ulang tahun dan pernikahan, tarcis, dan aneka roti, seperti roti buaya. Ia sengaja menjual aneka macam roti dan kue untuk mengantisipasi jika satu kue tidak laku, ia masih bisa mendapatkan keuntungan dari kue lainnya.
Menurutnya, di antara semua jenis kue itu, yang paling banyak mendatangkan keuntungan adalah bolu yang sebagian ia titipkan ke pasar. Keuntungan terbesar juga ia dapatkan dari bermacam kue tart ulang tahun dan pernikahan. Dari kue ulang tahun ini ia bisa mendapatkan keuntungan sebesar 30%. Dua jenis kue terakhir ini dapat diatur biaya pembuatannya dengan memperhitungkan harga bahan bakunya, seperti telur, terigu, dan gula.
Saat ini Ferry sedang membangun sebuah ruangan di sebelah rumah yang nantinya akan ia pakai untuk mengembangkan usahanya.